Wednesday, January 18, 2012

Mengambil Pelajaran dari Mereka

Bismillaahi,


Semua yang kita jalani di dunia emang soal pilihan. Termasuk dengan siapa kita melabuhkan hati, dan dimana pada nantinya kita akan menjalani hidup bersamanya. Takdir kita sendiri yang menentukan, tapi semua ini tetap ada di bawah kehendak Allah ta'ala. 

Kemarin aku baca soal blog yang nyeritain kisah seorang perempuan Indonesia yang akhirnya menikah dengan orang turki dan akhirnya tinggal di sana. Tapi ternyata banyak banget pertentangan yang dia dapet di sana karena si suami meskipun mengaku islam, tapi dia adalah penganut aliran alevi. Meskipun mereka menganggap diri mereka muslim, tapi mereka nggak pernah solat dan bahkan yang perempuan tidak diperbolehkan memakai kerudung. Bagi mereka, berbuat baik bagi sesama sudah lebih dari cukup. Jadi yg ada cuman hablumminannass. . .hablumminallaahnya less bgt. Ibadah mereka kalo aku liat (dulu pernah keluar di TV One) banyakan pake tarian n nyanyian, dan mengagung2kan Sahabat Rasulullaah Sholallahu alayhi wassalam. . .Ali Radiyallahu anhu aja plus 12 imam mereka. 
Kasian si mbak yang menikah dengan orang turki tadi, karena dia pada akhirnya harus melepas jilbabnya karena ditentang seluruh keluarga. Tapi meskipun begitu, dia masih memegang teguh prinsip2 lainnya, seperti sholat dll. . dia juga ngajakin n membimbing suaminya agar mau kembali ke jalan yang benar. Dan suaminya pun sekarang alhamdulillaah sudah semakin membaik dan mereka memutuskan buat pindah rumah biar pertentangan dengan keluarga si suami bisa dihindarkan. Kisah mbak ini memang penuh konflik, tapi jadi pelajaran juga. . .jangan melihat dari hanya status muslimnya saja, tapi ajaklah diskusi lebih dalam agar tau pemahaman apa yg dia anut. Madzab aja udah bikin pusing. . .apalagi yang akidahnya melenceng kaya alevi ini. T.T. .

Beda lagi dengan tadi aku baca di facebook. Si mbak ini menikah dengan orang Russia. Dan banyak orang yang bertanya kenapa dia mau menikah dan tinggal di tempat yang mayoritas manusianya bukan muslim. Dan dia menjawab kalo dia lebih suka hidup di negara seperti itu, karen urusan dengan Tuhan adalah urusan pribadi masing2. Dan banyak yang komen status nya. . .aku lihat semua mendukung keputusan si Mbak itu. Aku sempat ngamatin juga dari postingan2 dia tentang keluarganya di turki. Ya. . .semua kembali ke soal pilihan hidupnya. Tapi aku lihat cara didiknya terhadap putrinya. . .agak sayang kalo menurutku. Dibiasakan dengan hal-hal yg terlalu bersifat duniawi, dan akhirnya si anak menganggap itulah yang benar. Seperti dengan kado2 yang berjibun jumlahnya di hari pergantian tahun (mungkin karena emng budaya russia gitu ya), and elses. . .

Ada lagi. . .seorang akhwat Indonesia yang menikah dg WNA dan tinggal di Inggris. Aku salut sama mbak ini karena dia begitu teguh memegang prinsip dan akidahnya. Bahkan dia bekerja di sebuah rumah sakit dengan tetap berhijab dengan baik. Meskipun dalam standar rumah sakitnya, mereka diharuskan memakai lengan pendek dengan dalih higienitas. Toh si mbak itu tetap aja ga menggubris peraturan itu..dan sampai sekarang alahmdulillah ga ada hal buruk yang mengganggunya. Dari mbak ini aku belajar bagaimana dia memandang dunia barat, dan memang sebaiknya tetap berkumpul dengan komunitas muslim.

dari mereka. . setidaknya aku belajar. Semua bukan hanya sekedar menikah dengan seseorang yg berbeda latar belakangnya dari segala sisi. . .tapi juga tantangan berat yg akan dihadapi kedepannya. Tapi inshaaAllaah akan lebih mudah jika si pasangan memiliki pemahaman yang sama. InshaaAllaah. . 

No comments:

Post a Comment